Mengekspesikan Diri yang Baik Di Media Sosial


 

Resume pertemuan ke                     : 12

Gelombang                                      : 1

Hari/tanggal                                     : Jumat, 26 November 2021

Narasumber                                     : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Moderator                                        : Dail Ma'ruf


Seperti biasanya, kelas GMLD setiap hari Jumat pertemuan via Zoom. Sore ini kebetulan mati listrik di daerah kami, Krapyak Wetan, Bantul, Yogyakarta. Suasana mendung, walau masih pukul 16.00 WIB seperti jelang magrib karena gelap tanpa penerangan lampu listrik. Demi sukses mengikuti kelas GMLD, saya tetap semangat dengan tetring kuota HP untuk mengikuti zoom sekaligus membuat resume.

Benar yang disampaikan pak Dail, ketika mati listrik, maka berpengaruh juga terhadap jaringan internet, walaupun sudah pakai kuota HP. Jaringan tidak stabil, beberapa kali terlempar dari zoom. Tapi tetap semangat mengikuti walau dalam gelap tanpa listrik dan jaringan internet timbul tenggelam.

Narasumber kita sore ini adalah ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. yang akrab kita sapa dengan ibu Kanjeng dan sudah tidak asing lagi. Apalagi buku solo saya yang berjudul Strategi Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku  (Insya Allah dalam proses terbit) Kata Pengantarnya dari beliau. Demikian juga sang moderator pak Dail Ma'ruf yang sudah sering sekali wira wiri di grup asuhan Omjay baik sebagai narasumber maupun moderator.

Materi kita sore ini adalah Mengekspesikan Diri yang Baik Di Media Sosial. Bagaimana caranya? Mari kita simak.

Di era globalisasi ini, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi. Hanya dalam satu genggaman, seluruh manusia di muka bumi kini bisa dengan mudahnya bertukar informasi, mengakses gambar atau video, hingga pengetahuan baru tanpa celah. Beberapa media sosial yang kita gunakan karena kemudahannya adalah Instagram, Twitter, YouTube, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain.

Saking mudahnya, kita sering lupa diri dan malah menghabiskan waktu dengan scrolling medsos. Padahal banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang harus diselesaikan, termasuk pekerjaan rumah tangga. Di samping itu, sekarang marak pula terjadinya penyalahgunaan medsos seperti penyebaran hoax, penyebaran ujaran kebencian, menyalahgunakan grup WA untuk kepentingan pribadi, dan hal-hal fatal lainnya yang bisa merugikan banyak pihak.

Cara bijak dalam menggunakan Sosmed:

1.       JANGAN ASAL POSTING KONTEN

Sadari betul bahwa akun medsos kamu bisa dilihat secara publik, termasuk semua postingan di dalamnya. Oleh karena itu, kamu harus lebih bijak dalam memilih konten-konten sebelum diunggah di media sosial. Meski pun platform media sosial saat ini punya fitur privasi yang bisa kamu atur, namun tak ada salahnya menggunakan media sosial dengan lebih baik dan bermanfaat sehingga tidak menyinggung pihak lain.

2.       TAK PERLU DETAIL MENCANTUMKAN INFORMASI

Di era digital yang semakin canggih, semakin canggih pula kejahatan siber. Dalam akun media sosial, jangan pernah mencantumkan informasi pribadi yang detailkarena kita tidak pernah tahu ancaman-ancaman apa yang sedang mengintai. Protect your privacy!

3.       JAGA ETIKA

Media sosial memang memberikan kebebasan bagi para penggunanya, tetapi bukan berarti bebas pula dalam beretika. Jaga selalu etika, sopan santun, dan selalu bersikap respect kepada teman atau orang-orang yang terkoneksi di akun media sosial kita. Hindari penggunaan kata-kata kasar atau yang mengandung unsur SARA. Hormatilah orang lain sebagaimana kita ingin dihormati.

4.       SELALU WASPADA DAN JANGAN LANGSUNG PERCAYA

Akan selalu ada limpahan informasi atau orang-orang tak bertanggung jawab yang wara-wiri di media sosial. Kalau sudah begini, kamu harus mawas diri dalam menyaring informasi-informasi yang tersebar. Waspadai pula pengguna-pengguna tak dikenal yang tiba-tiba mengirim pesan tanpa maksud dan tujuan yang jelas untuk mencegah terjadinya penipuan atau hal-hal lain yang tak diinginkan.

5.       FILTER AKUN-AKUN YANG DIIKUTI

Seiring perkembangannya, media sosial ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Kita acapkali ‘silau’ dengan kehidupan orang lain yang kita lihat di medsos, dan membandingkannya dengan kehidupan kita. Padahal, semua yang tampil di medsos hanyalah kulit luar yang tidak kita ketahui isi sebenarnya. Mengatasi hal itu, ikutilah akun-akun bermanfaat, menghibur, atau kredibel yang justru bisa menambah wawasan kita. Jauhi akun-akun yang sekiranya toxic, misalnya berghibah, membicarakan kehidupan orang lain, yang  tidak memiliki kegunaan apapun.

Mengakses media sosial sudah menjadi suatu kebiasaan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan banyak orang. Hampir semua orang saat ini akan otomatis membuka akun medsos di ponsel pintar mereka. Apakah hanya sekadar untuk bertukar kabar dengan teman atau demi mendapatkan informasi situasi terkini di luar sana. Untuk urusan kedinasanpun semua tercover lebih efektif melalui jejaring sosial, misal WAG.  Sehari saja tidak buka WA sudah ketinggalan banyak hal, termasuk info-info penting kedinasan.

Namun, kemudahan bersosialiasi lewat medsos sering tidak disadari dapat berdampak negatif pada kesehatan mental Anda. Terlebih cukup banyak pula konten-konten bernuansa negatif yang sayangnya tidak bisa selalu kita hindari.

Apakah tips aman menggunakan media sosial agar kita bisa bebas stres?

TIPS BIJAK DAN AMAN MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

  1. PILAH-PILIH KONTEN YANG MAU DIBACA

Makin hari makin banyak saja berita kejahatan atau isu-isu politik yang bikin gerah.

Dikutip dari CNN, Susanne Babbel, seorang psikoterapis khusus pemulihan trauma, memaparkan otak manusia yang terus menerus “dicekoki” hal-hal buruk dan traumatis tanpa henti (dalam hal ini konten-konten sosmed yang negatif) dapat memperlambat kerjanya untuk mengatasi stres.

Pada akhirnya, mengakses konten-konten negatif terlalu sering dapat menyebabkan Anda terus merasa stres sehingga tanpa sadar memunculkan respon kecemasan dan takut tak beralasan yang terlalu berlebihan (paranoid).

2. FOLLOW HANYA TEMAN TERDEKAT DAN TERPERCAYA

Selain lebih bijak menyaring konten yang hadir di linimasa Anda, pastikan orang-orang yang Anda ikuti (follow) adalah orang yang terdekat dan terpercaya. Tidak apa untuk sangat membatasi “kuota” following Anda hanya beberapa orang tertentu saja. Cara ini bertujuan untuk membatasi atau mencegah penyebaran isu-isu hoax dan konten-konten penuh kebencian sampai kepada Anda.

Di sisi lain, Anda juga tidak bisa sepenuhnya memahami atau mengubah jalan pikiran following. Beberapa orang kadang tidak menyadari ia sudah turut menyebarkan ketakutan, isu, dan bahkan kebencian kepada sesama di media sosial.




Setelah dibuka sesi tanya jawab, ternyata banyak peserta GMLD yang mengalami berbagai macam kejahatan terkait penggunaan medsos. Dan pelakunya tidak jauh-jauh, ada dalam grup WA yang sama di GMLD ini. Tanpa kita sadari banyak penyusup yang masuk ke grup WA GLMD yang japri mengajak kenalan, yang ujung-ujungnya menjurus ke masalah kehidupan pribadi. Ya yang merayu lah, mengatakan tentara Indonesia yang ditugaskan di Turki, Malaysia, London, Yordania, Amerika, dan negara lainnya. Para penyusup modusnya hampir sama, ucap salam, ajak kenalan, merayu, dan mengatakan butuh pendamping hidup karena divorced dengan isterinya dan punya anak kecil. 

Kalau tidak hati-hati, kita akan terpancing dan terbawa dalam chatingan yang bisa menyebabkan kerugian peserta, baik secara moril maupun material. Terhadap kasus yang seperti ini sebaiknya nomornya  langsung diblokir saja dan tidak perlu ditanggapi.

Saya juga menyampaikan dalam zoom, demikian juga yang dialami oleh saya. Ada beberapa orang dalam grup GMLD yang japri dan menjurus ke percakapan pribadi, tapi tidak pernah saya tanggapi. Sangat disayangkan sekali grup yang bermartabat ini dikotori oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Ini tantangan bagi admin grup GMLD bagaimana bisa melacak dan mengeluarkan para penyusup.  Dan sebelum gabung grup sebaiknya harus melalui admin dulu, sehingga yang tergabung di grup sudah terseleksi semua aman, sehingga grup GMLD ini bisa kembali nyaman dan normal. 

Ada juga yang modusnya mengajak kerjasama usaha tertentu, minta bantuan dari pondok pesantren, awalny memberi hadiah uang dan barang mewah seharga jutaan rupiah tapi ujung-ujungnya minta pajak lokal yang nilainya lebih banyak dari uang dan barang yang sudah diterima. Di sinilah diperlukan kewaspadaan bagi setiap pengguna medsos. Juga kalau ada hal-hal yang mencurigakan diperlukan adanya komunikasi antara peserta dengan admin untuk bisa membuat nyaman semua grup. 

Inilah beberapa contoh efek negatif  penggunaan medsos. Di samping masih banyak manfaat positif lainnya terkait dengan Media Sosial. Bagai dua sisi mata uang. Semuanya kembali kepada pengguna medsos untuk bijak, hati-hati, dan waspada. 

Semoga bermanfaat.

Salam semangat.

Salam Literasi

Salam Guru Motivator Literasi Digital. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciptakan Peluang Melalui Literasi Digital

Profil Mafrudah

Berbagi Praktik Baik Literasi Digital