Menulis Itu Mudah


 Resume ke             10

Hari/Tanggal          : Senin, 25 Oktober 2021

Narasumber           : Dr. Ngainun Naim

Moderator             : Aam Nurhasanah


Tanpa terasa malam ini sudah pertemuan ke-10. Sudah separo perjalanan terlalui  menuju pertemuan ke -20  yang menjadi syarat untuk menerbitkan buku solo hasil resume. Banyak kendala, halangan, godaan, dan tantangan untuk tetap semangat bertahan di kelas BM 22 ini. Kendala terbesar adalah ketika harus melawan rasa lelah, capek, mengantuk. Disela-sela kesibukan sebagai kepala madrasah yang kian hari bukannya berkurang, malah kian bertambah. Juga sulitnya membagi waktu, semangat menulis harus tetap tergelorakan. Semoga obsesi untuk membuat buku solo segera terwujud. 

Demikian juga malam ini, setelah seharian tadi mengikuti Bimtek PKB Kelompok Kepala Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Bantul, sampai rumah sudah sore. belum sempat istirahat, tahu-tahu sudah adzan Isya tandanya kelas BM 22 binaan Omjay segera dimulai. Setelah shalat jama'ah Isya, dalam lelah yang harus kalah, siap mengikuti kelas malam ini. 

Moderator cantik kita malam ini adalah Aam Nurhasanah menyampaikan bahwa malam ini kita akan ditemani seorang dosen dan doktor di IAIN Tulungagung. Beliau juga pernah memberikan kata sambutan dibuku solo kedua bu Aam yang berjudul Kunci Sukses Menjadi Moderator Online. Ia juga ikut kelas doktor yaitu Komunitas Sahabat Pena Kita(SPK) dan melahirkan satu antologi.

Kita diajak berkenalan dengan narasumber malam ini dengan menyimak CV beliau. Namanya Dr. Ngainun Naim, lahir di Tulungagung 15 Juli 1975. Umurnya 5 tahun lebih muda dari saya tapi  sudah doktor. Keren ya. Beliau adalah seorang penulis lebih dari 25 buku sejak tahun 2003 sampai sekarang. Buku yang terbaru berjudul Menulis Itu Mudah tahun 2021.

Sekarang kita masuk materi inti. Setelah mengucap salam, beliau mengajak peserta untuk mengembangkan budaya menulis. "Menulis itu jika sudah menjadi budaya akan luar biasa. Sehingga kita dapat  menekuni dan menjalani dunia menulis. Kebetulan malam ini saya mendapatkan kesempatan menyampaikan materi MENULIS ITU MUDAH". Demikian sang narasumber memberi pengantar. 

Bagaimana kiat-kiat Menulis Itu Mudah ?

1. Ciptakan mind set pikiran bahwa menulis itu mudah. 

Kalau pikiran kita mengatakan menulis itu mudah maka akan mudah, begitu juga sebaliknya. Bagaimana jika kenyataannya tetap sulit? Mindset mudah paling tidak membantu kita tetap optimis untuk mewujudkan bahwa menulis itu tidak sulit

2. Ciptakan pikiran jika menulis itu keterampilan Sekolah Dasar.

Menulis ini sesungguhnya tidak selalu butuh pendidikan yang tinggi-tinggi. Keterampilan menulis itu merupakan keterampilan tingkat sekolah dasar. Menulis harus dimulai dari keyakinan. Tanpa keyakinan, orang tidak akan bisa menulis. Jika seseorang ingin bisa menulis, hal yang diperlukan bukan suatu bakat istimewa, tetapi minat yang besar dan kemauan berlatih. Perpaduan dua hal ini yang bisa membuat seseorang menjadi penulis. Nah, dari sini jelas bahwa MINAT dan KEMAUAN BERLATIH yang menjadi kunci sukses dalam menulis. Pendidikan bukan jaminan. Silakan menyimak tulisan narasumber dengan judul Type dan Kuadran Menulis pada link berikut ini: https://www.spirit-literasi.id/2021/10/tipe-dan-kuadran-menulis.html

3.  Banyak Membaca.

Membaca merupakan SYARAT WAJIB untuk bisa menulis yang baik. Rasanya kecil kemungkinan orang bisa menulis yang baik jika tidak memiliki budaya membaca. Jangan dibayangkan membaca itu sebagai kerja berat, suntuk, dan tidak menarik.Membaca tidak perlu  terlalu lama. Paling hanya 10-15 menit. Tetapi di lakukan beberapa kali saat sempat. Sehari  membaca minimal 10 halaman. Jika sedang banyak waktu senggang, tentu bisa lebih banyak lagi. Nah, kebiasaan membaca inilah yang membuat ide menulis itu mudah ditemukan dan kemudian dikembangkan.

4.  Meluangkan waktu, bukan menunggu waktu luang.

Kita semua memiliki kesibukan Dari hari ke hari kesibukan kita bukannya berkurang tetapi semakin bertambah. Jika menuruti kesibukan, kita tidak akan sempat untuk menulis. Maka kunci untuk mengatasinya adalah LUANGKAN WAKTU, BUKAN MENUNGGU WAKTU LUANG. Jika Anda menyempatkan waktu secara konsisten setengah jam sehari, itu sudah sangat luar biasa. Saya memiliki sahabat penulis yang konsisten menyisihkan waktu menulis setiap hari. Ia tidak menulis di laptop. Ia menulis di HP. Setiap ada kesempatan, walau hanya 5 menit, ia menulis.  Tentu tidak selalu banyak yang bisa ditulis tetapi ia sangat istiqamah. Kini puluhan buku sudah ia hasilkan. Ini buah istiqamah.

5. Rajin mengamati, mencatat, dan mengolah menjadi tulisan.

Jadi penulis itu harus tajam mengasah pendengaran dan penglihatan. Bedanya penulis dengan bukan penulis itu pada kemampuan mengangkat hal biasa menjadi berbeda. Setelah mengamati, jangan lupa mencatat. Penulis itu rajin mencatat apa yang ditemukan. Setelah itu diolah menjadi tulisan. Jangan berpikir menghasilkan tulisan yang sempurna. Jangan. Tugas penulis yang utama itu terus berproses menulis.  Jika sudah konsisten menulis, kualitas akan mengikuti. Intinya terus berproses dengan menulis dan terus menulis.

6. Belajar menulis kepada penulis.

Jadi belajarlah kepada para penulis. Pengalaman mereka sangat penting buat kita memperkaya perspektif. Demikian materi dari bapak Dr. Ngainun Naim narasumber hebat kita. 

Selanjutnya masuk sesi tanya jawab yang dipandu sang moderator.

P1: Kunci menulis hingga bs menerbitkan buku solo agar tulisan dapat menarik pembaca dan tulisan kita tidak keluar dari tema. Langkah awal atau ada cintoh seperti kerangka menuliskah?

J: Kunci utamanya adalah ATM; Amati, Tiru, dan Modifikasi. ambil buku, lalu cermati. itu kunci penting.

P2: Lebih mudah mana menulis di hp atau laptop dan bagaimana caranya agar istikomah dlm. menulis, terimakasih 

J: Setiap orang memiliki tradisi menulis yang khas. Saya punya guru yang nyaman menulis tangan. Ya, menulis tangan sampai hari ini. Tapi ada juga kawan yang nggak bisa menulis kalau tidak pakai laptop. Ada juga yang enjoy saja menulis di aplikasi ColorNote di HP. Intinya setiap orang memiliki CARA MENULIS YANG PALING NYAMAN. Soal istikomah, itu soal komitmen. Sebuah pendapat mengatakan bahwa awal mula kebiasaan itu dari PAKSAAN. Jadi awalnya harus dipaksa dulu. Nanti kalau sudah sering akan menjadi terbiasa. 

P3: Setelah membaca tipe kuadran menulis saya termasuk yang nomor dua. Tidak mampu tapi mau.  Makanya saya selalu mengikuti pelatihan menulis. Keenam langkah sudah kita lakukan tapi keraguan dengan tulisan kita masih ada sehingga menghabat kita untuk menghasilkan karya. Apakah langkah yang harus kita lakukan?

J: Musuh terbesar menulis itu diri sendiri. Jika ingin sukses menulis maka kendalikan diri sendiri. Bangun rasa percaya diri. Dalam kaidah bahasa Arab disebutkan bahwa PERCAYA DIRI ITU DASAR SUKSES. Jadi abaikan segala keraguan. Kadang yang kita ragukan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, kita malu tulisan kita belum bagus. Padahal orang juga tidak menilai begitu. Kadang kita takut salah. Padahal, tidak ada yang menilai salah. Jadi, terus berproses. Lanjut. Saya memiliki kawan yang--mohon maaf--tulisannya tidak terlalu bagus. Tapi pedenya luar biasa. Sekarang bukunya sudah sekitar 60 judul. Bukunya bagus semua? Tidak juga. Tapi dia sudah menghasilkan buku banyak. Kawan yang nyinyir malah belum menulis satu pun buku.

P4: Bagaimana cara untuk tertarik ingin membaca? Mohon bimbingan.

J: Membaca itu diawali dari rasa suka. Saya ingin memberi contoh pengalaman saat saya dulu sekolah menengah di asrama. Di depan asrama setiap pagi kami berebut membaca koran yang ditempelkan di kaca di depan asrama. Bagi penggemar olah raga, fokus utamanya ya berita olahraga. Begitu juga yang lain. Nah, peminat olah raga akan suka membaca koran, majalah, dan buku olahraga. Begitu juga bidang lainnya. jadi membangun minat membaca bisa dilakukan dengan MEMILIH BIDANG YANG DISUKAI. Setelah itu terkait strategi membaca. Saya membaca sedikit demi sedikit. Saya membaca dengan orientasi paham, bukan khatam. Terkait membaca, bisa cermati catatan sederhana saya yang berjudul Membaca Bergizi. Silakan kunjungi link di bawah ini:

https://www.spirit-literasi.id/2020/10/membaca-bergizi.html

P5: Gurih, renyah, lezat, bergizi, ketagihan setiap saya membaca tulisan  Pak Dr. Ngainun Naim.  Mohon maaf, Pak Doktor kalau makan seperti apa porsinya Pak....??

J: Ha ha ha bisa saja. Salam kenal. Saya makan seperti umumnya. Saya membaca tapi juga rekreasi. Saya nonton tivi, tapi juga menulis. Biasa saja. Tapi memang saya membaca dan menulis setiap hari. Ya, setiap hari. Saya menyukai tantangan. Dulu saya merintis karir menulis saat masih mahasiswa di awal tahun 1990-an. Saya berjuang menakhlukkan sebuah koran. Saya kirimi artikel yang berhasil saya buat. Tentu satu artikel butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. Saya kirim 1 kali, ditolak. Saya kirim lagi, ditolak. Terus saya kirimi, eh akhirnya dimuat juga. Nulis buku juga begitu. Berkali-kali ditolak penerbit mayor, lama-lama ada juga yang terbit. Malah sekarang sudah puluhan. Nulis artikel jurnal internasional setali tiga uang. Berpuluh artikel ditolak. AKhirnya tembus juga Itu yang tadi saya sebut kuncinya ya pede saja

P6: Bagaimana caranya memotivasi diri dengan sangat kuat, agar mampu memaksakan diri untuk tetep Istiqomah menulis. Sebab, semangat ini sungguh datangnya naik turun, seperti kata Bu Aam di pembuka, bahwa rasa malas, rasa malas itu sering lebih menguasai. Sedangkan pembenarannya jg selalu, ada. Terimakasih.

J: Ini pengalaman pribadi saya. Dulu saya juga tidak konsisten dalam menulis. Lalu ada momentum di mana saya menemukan pengalaman pribadi yang sungguh luar biasa. Tulisan sederhana yang saya buat ternyata dihargai baanyak orang. Sejak itu saya berjanji untuk menulis setiap hari. Ya, saya menulis setiap hari. Tapi tidak setiap hari saya unggah di blog. Saya menulis bermacam genre. Ada artikel jurnal ilmiah, ada artikel blog, ada esai di berbagai portal, ada resensi buku, laporan penelitian, dan banyak jenisnya. Saya menikmatinya. Saya tulis di kamar kerja saya: SUDAHKAH MENULIS HARI INI? Inspirasinya dari pesantren. Dulu ada tulisan di dinding pesantren SUDAHKAH SHALAT HARI INI? Ini saya modifikasi untuk menulis. Jadi bagi saya literasi itu jalan hidup. Silahkan kunjungi dan baca catatan sederhana saya yang berjudul Menulis Itu Makhluk Aneh di link ini. https://www.spirit-literasi.id/2021/09/literasi-sebagai-pilihan-hidup.html

P7: Apa bedanya menulis sebuah buku dengan menulis pada suatu lomba menulis? Apakah ada hal khusus perbedaan dalam penulisannya? 

J: Tentu ada perbedaannya Pak. Menulis buku pun banyak jenisnya kok. Ada buku kumpulan esai. Ada buku kumpulan resume. Ada buku yang ilmiah murni penuh catatan kaki sehingga memusingkan yang membaca he he he. Nah, saya menganjurkan Bapak mencermati buku demi buku. Jadi membaca itu jangan hanya membaca, tetapi biasakan kita membangun sikap kritis. Lihat isinya, cermati dan pertanyakan. Tentang lomba juga ada banyak macamnya. Intinya orang akan disebut penulis kalau menulis.

P8: Bagaimana cara menimbulkan rasa percaya diri untuk agar bisa menulis dengan baik., karena kadang muncul dlm pikiran tidak percaya diri bahwa tulisan yang akan kita buat akan bermanfaat atau akan bagus seperti tulisan orang lain.

J: Saya punya pengalaman rasa tidak percaya diri ketika artikel saya tidak juga dimuat di sebuah koran. Saya malu. Suatu ketika saya ikut seminar yang pembicaranya redaktur koran yang saya tuju. Saat jeda saya beranikan diri bertanya. Saya perkenalkan diri saya dan saya ceritakan pengalaman saya. Rupanya jawaban redaktur mengejutkan. Ia bilang ada puluhan artikel yang masuk. Jadi ia tdk ingat tulisan saya yang mana. Sarannya kirim saja terus. Itu yang saya ikuti. Jadi ketidakpercayaan diri saya ternyata salah. Saya pernah ditolak 10 kali untuk satu naskah buku saya. Awalnya saya putus asa. Lalu saya beranikah diri memperbaiki dan mengirimkan ke penerbit berbeda. Ternyata hanya dalam hitungan minggu naskah saya diterima.

Diskusinya sangat hidup dan aplikatif. Setiap pertanyaan dijawab oleh narasumber berdasarkan pengalaman beliau. Hal ini semakin meyakinkan kita bahwa Menulis Itu Mudah. 

Materi ditutup dengan Clossing Statement dari narasumber: "Terima kasih. MARI MENULIS DAN TERUS MENULIS. MENULIS ITU MUDAH ASAL SUDAH TERBIASA". 

Kelas malam ini ditutup oleh sang moderator sekaligus motivator dengan memberi kata-kata motivasi yang mengalir deras:

1. Jangan ragu untuk menulis, rubah mind set kita kalau menulis itu sulit. Buatlah menjadi mudah, semudah kita buat status di medsos. 

2.  Luruskan niat, luangkan waktu untuk menulis dari 24 jam waktu yang kita miliki. Menulislah setiap hari untuk mengasah keterampilan kita

3. Jangan menunda-nunda tulisan hasil resume, karena  kita tidak akan punya hutang tulisan dan akan berat.

4. Semoga narasumber malam ini, bisa membuka  jendela cakrawala dunia kita dan makin semangat menggapai mimpi terbitkan buku sendiri.

5. Sukses sendirian itu biasa, namun sukses berjamaah itu luar biasaa. Kita sudah punya potensi luar biasa, tinggal kita gali dan asah saja.

6. Seperti mutiara yang semakin digali, maka semakin berkilau. Temukan jati diri kita melalui tulisan. Biarlah tulisanmu menemui takdirnya.

7. Tetap bersinergi, berbagi, dan menginspirasi negeri.

Berikut persembahan sebuah pantun sebagai penutup.

Indahnya pemandangan di Batanghari

Paling indah aliran sungainya

Menulislah setiap hari

Biarkan ia menemui takdirnya


Semoga Bermanfaat.

Komentar

  1. Mantap Bunda tulisannya mesti sibuk luar biasa. semoga sehat sll Bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin 🤲
      Terima kasi bunda doa dan supportnya

      Hapus
  2. Super sekali bunda walaupun selalu sibuk dan lelah tetap semangat membuat resume.
    Resumenya lengkap
    Semoga sehat selalu

    BalasHapus
  3. Aamiin 🤲 terima kasih bunda Tuti yg sll support smg buku solo sgr terwujud

    BalasHapus
  4. Keren eyi bunda Mafrudah, disela2 kedibukan tetap super bikin tulisan

    BalasHapus
  5. Teringat pesan pak doktor Ngainun Naim klo kita nuruti kesibukan gak ada habisnya 😅
    Mksh bunda asih

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. Siap. Menulis setiap hari, buktikan apa yg terjadi

      Hapus
  7. Balasan
    1. Sudah mulai menikmati ceplok telor bunda cantik 🥰

      Hapus
  8. Keren Bun, lugas dan lengkap👍 memang hrs meluangkan waktu ikut KBM sama seperti aku Bun, rempong banget, tp pengin bljr, jurus sederhana aku "kudu dipaksa".
    Satu hal yg lucu Bun, aki baru bljr menulis dah dpt tambahan tugas jd juri lomba cerpen anak-anak, aduhhh gmn nih😇

    BalasHapus
  9. Iyes.
    Keren bunda Reni passion menulis sdh mulai dilirik orang 😅👍👍💞

    BalasHapus
  10. Pak Dail terima kasih atas motivasi yg tiada henti. Mohon masukannya juga

    BalasHapus
  11. Balasan
    1. Pokoknya harus sll terus semangat belajar. 💪✍️

      Hapus
  12. الله اكبر
    Bunda jahara 👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Mafrudah

Berbagi Praktik Baik Literasi Digital

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie